DokterSehat.com – Kebanyakan konsumen lebih menggemari jamu yang apabila dikonsumsi langsung menunjukkan reaksi positif bagi tubuh. Jamu yang dianggap cespleng ini pun direkomendasikan kepada sanak saudara dan karib kerabat tanpa mengerti bahwa jamu yang bersifat cespleng atau instan tersebut sebetulnya perlu diwaspadai.
Lazimnya jamu-jamu tradisional akan menunjukkan khasiatnya setelah dikonsumsi selama beberapa waktu, oleh karena itu patut diwaspadi apabila ada jenis jamu yang begitu dikonsumsi langsung mampu meredakan keluhan pegal linu, rematik, sakit pinggang, dan lain sebagainya.
Bahdar Johan, M.Pharm, Deputi Bidang Pengawas Obat Tradisioanl, Kosmetik, dan Produk Komplemen menyatakan bahwa jamu-jamu dengan jenis efek instan cespleng tersebut ditengarai menagndung tambahan BKO (Bahan Kimia Obat). Penggunaan bahan BKO ini dapat menimbulkan efek samping yang tidak terkontrol sampai timbulnya kerusakan fungsi organ.
Pada dasarnya obat-obatan atau jamu herbal berefek cespleng tersebut telah dilarang beredar, akan tetapi karena tingginya permintaan konsumen, jamu-jamu cespleng itu pun tetap beredar secara ilegal. Untuk dapat mengantisipasi dampak negative dari jamu-jamuan bersifat cespleng, konsumen sebaiknya lebih cerdas menyikapi sakit yang dideritanya. Jika pun terpaksa mengkonsumsi jamu yang mengandung tambahan BKO jangan lupa untuk mengecek tanggal kadaluwarsanya. Apabila terjadi perubahan warna, rasa, ataupun aroma pada jamu sebelum jatuh masa kadaluwarsa sebaiknya jamu tidak perlu dikonsumsi. Gunakan alternative pengobatan lain yang lebih aman dan kebugaran tubuh pun tetap terjaga.
Bihun Jagung Cap Tanam Jagung |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar